Pada tanggal 9-10 Mei
2016 peminatan Epidemiologi dan Ilmu Penyakit Tropik melakukan kunjungan ke
Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Kunjungan tersebut merupakan kegiatan yang
rutin dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan kunjungan dilakukan dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan mahasiswa Epidemiologi terutama dibidang pengendalian
vektor penyakit.
Hari pertama Kunjungan
dimulai pada hari Senin, 9 Mei 2016 pada pukul 09.30. Acara dibuka dengan
sambutan yang diberikan oleh salah satu dosen Epidemiologi, Dr. Ir Martini,
M.Kes dan dilanjutkan dengan sambutan dari Balai Litbang P2B2 yang diwakili
oleh Sunaryo, SKM, M.Sc. Sebelum mahasiswa melakukan kunjungan di Balai Litbang
P2B2, dipaparkan terlebih dahulu profil Balai Litbang P2B2. Balai Litbang P2B2
merupakan salah satu instansi yang bertugas untuk melakukan penelitian dan
pengembangan terkait penyakit bersumber binatang. Terdapat 5 laboratorium yang
mendukung tugas dari Balai Litbang P2B2. Laboratorium tersebut diantaranya
Laboratorium Entomologi, Laboratorium Parasitologi, Laboratorium Bakteriologi,
Laboratorium Rodentologi dan Laboratorium Epidemiologi, GIS dan statistik.
Pada saat melakukan
kunjungan ke laboratorium yang ada di Balai Litbang P2B2, mahasiswa
Epidemiologi dibagi menjadi 5 kelompok. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah
penjelasan. Ke-5 kelompok tersebut secara bergantian mengunjungi masing-masing
laboratorium.
Di laboratorium
Parasitologi, mahasiswa diajari cara mengambil sediaan darah tipis untuk
mencari adanya parasit Plasmodium sp.
yang menyebabkan malaria dan filaria yang menyebabkan filariasis. Selain itu
mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melihat darah yang terinfeksi parasit Plasmodium dan filaria. Di laboratorium
rodentologi mahasiswa Epidemiologi diajari cara melakukan traping tikus dan
pembedahan tikus untuk mengetahui adanya bakteri penyebab leptospirosis. Di
laboratorium Rodentologi juga diajari cama menyisir tikus untuk mencari pinjal.
Selanjutnya di laboratorium Bakteriologi mahasiswa Epidemiologi diajari cara
melakukan uji menggunakan metode PCR. Kemudian pada laboratorium Entomologi
mahasiswa diajari cara melakukan bedah ovarium pada nyamuk dan identifikasi
nyamuk. Bedah ovarium dilakukan untuk mengetahui sudah berapa kali nyamuk
tersebut bertelur. Yang terakhir mahasiswa diajari cara melakukan tes kerentanan
nyamuk dan efektifitas insektisida.
Hari kedua kunjungan di Balai Litbang P2B2 diisi dengan melakukan survey jentik nyamuk Anopheles. Survey jentik dilakukan di desa Gunung Jati Kecamatan Pagedongan. Sebelum melakukan survey jentik nyamuk Anopheles, mahasiswa diberi pembekalan seputar penyakit malaria dan vektor penyebabnya. Setelah pembekalan selesai dilakukan, mahasiswa pergi ke daerah yang dituju menggunakan angkutan umum. Sama seperti hari sebelumnya, saat melakukan survey jentik mahasiswa Epidemiologi juga dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok melakukan survey di tempat yang berbeda. Surey jentik tersebut dilakukan agar mahasiswa dapat memahami habitat-habitat jentik nyamuk Anopheles.
Hari kedua kunjungan di Balai Litbang P2B2 diisi dengan melakukan survey jentik nyamuk Anopheles. Survey jentik dilakukan di desa Gunung Jati Kecamatan Pagedongan. Sebelum melakukan survey jentik nyamuk Anopheles, mahasiswa diberi pembekalan seputar penyakit malaria dan vektor penyebabnya. Setelah pembekalan selesai dilakukan, mahasiswa pergi ke daerah yang dituju menggunakan angkutan umum. Sama seperti hari sebelumnya, saat melakukan survey jentik mahasiswa Epidemiologi juga dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok melakukan survey di tempat yang berbeda. Surey jentik tersebut dilakukan agar mahasiswa dapat memahami habitat-habitat jentik nyamuk Anopheles.
0 komentar:
Posting Komentar